Fantasy Fiesta 2010 ~ Selera Ganesha

Beberapa waktu yang lalu cerpen ini telah dikirimkan untuk mengikuti event Fantasy Fiesta 2010, ajang lomba cerpen fantasi yang diselenggarakan Penerbit Adhika Pustaka. Tanpa terduga, ternyata cerpen ini memenangkan juara 1 pada perlombaan tersebut! (lihat di sini dan di sini) Ini betul-betul kabar menyenangkan bagiku, yang sampai saat ini belum pernah menjuarai lomba-lomba kepenulisan semacam ini, apalagi lomba menulis cerpen fantasi.

Cerpen ini (dengan judul baru Candu Aksara), bersama dengan 15 cerpen terbaik Fantasy Fiesta 2010 lainnya, termasuk di dalamnya Juara 2 dan Juara 3 FF 2010, akan segera diterbitkan dalam Kumpulan Cerpen Fantasy Fiesta 2010. Di dalam kumcer ini juga akan terdapat cerpen Juara 1 dan Juara 2 ajang FF 2009 yang lalu, dan tiga buah cerpen sumbangan para juri FF 2010.


Terima kasih aku ucapkan atas semua bantuan, kritik dan saran yang telah teman-teman berikan, baik dalam penulisan cerpen ini maupun perevisiannya. Cerpen ini tidak akan lahir dan berevolusi menjadi sesuatu yang mengagumkan seperti sekarang, tanpa kalian semua.

Dengan cerpen ini, aku berharap dapat memberikan inspirasi bagi semua orang yang menikmatinya. Di tengah beratnya tekanan hidup, jangan pernah lupa untuk terus berimajinasi, karena dengan menutup mata dan melepaskan pikiran kita ke tingkat imajinasi tertinggi, kita akan mendapatkan solusi yang terkadang tidak terlihat di depan mata kita. Dan kita tidak pernah tahu, hal fantastik apa yang menunggu kita di luar sana, tersembunyi di sudut mata kita, menunggu kita untuk menoleh dan menemukannya.


Dan berikut ini teasernya. Enjoy!


Terkadang tanpa kita ketahui, hal-hal fantastis itu ada di sekeliling kita.

Kau menyibakkan tirai, menatap mentari pagi yang bersinar dengan terang. Di bawah sana orang-orang sudah lalu lalang. Kesibukan yang biasa di hari yang biasa.


Terkadang tanpa kita sadari, kita sendiri merupakan bagian dari fantasi tersebut.

Sungguh suatu pagi yang biasa. Dan kau melanjutkan rutinitas biasa itu dengan menyesap kopi seteguk dua teguk.


Cerita tentang seorang biasa yang menemukan hal luar biasa.

Suatu hari kau mulai bertanya-tanya. Kemudian kau iseng mencoba.

Dan menemukan surga dunia.


Namun hal luar biasa tersebut tidaklah lepas dari resikonya tersendiri.

Kau harus berhati-hati agar seleramu yang beda tidak diketahui orang lain. Namun kau bertahan. Demi menutupi kegemaranmu yang lain dari yang lain.


Cerita fantasi yang terjadi di sekeliling kita

Kau menghampiri wanita itu dan sejenak ragu-ragu, tak tahu harus berkata apa. Lagi-lagi, seperti membaca pikiranmu, wanita itu mengangkat wajahnya. Mata kalian bertemu dan ia tersenyum.

Eh, halo,” sapamu, berusaha tak terlihat kikuk di hadapannya.

“Halo,” balasnya.

“Aku sering liat kamu di sini,”

“Iya,” senyumnya terkembang. “Kayaknya aku udah jadi pelanggan tetap di sini. Abis, suasananya enak, sih.”


Namun, di dalam cerita fantasi pun, akhir dari kisah tersebut haruslah ditentukan oleh kita sendiri.

“KAMU NGAPAIN?!”

Lidahmu beku. Kau harus menjawab. Berdalih.


CANDU AKSARA, Juara 1 Fantasy Fiesta 2010. Baca selengkapnya dalam Kumpulan Cerpen Fantasy Fiesta yang akan segera hadir di toko buka kesayangan Anda

10 Response to "Fantasy Fiesta 2010 ~ Selera Ganesha"

  1. Dyah Says:

    Asyik, akhirnya dipajang juga di sini ^^

    Awalnya saya merasa nuansanya seperti kehidupan sehari-hari, ga ada yg aneh, sampai masuk ke bagian memakan koran. Ga nyangka ternyata tokoh utamanya hebat banget! Bisa menyerap pengetahuan atau cerita dari bacaan yg dilahapnya. Keren! Kemampuan super! :D

    Berhubung makan itu jauh lebih cepat daripada membaca, saya jadi ngiri banget ama kemampuan tokoh utamanya >.< Ah, seandainya saja juga memiliki kemampuan itu *ngayal*

    Oh, kayaknya di bagian akhir perlu ditambahkan *** sebagai penanda kalau setting waktunya udah bergeser agak jauh. Tadinya saya berharap bakal diceritain juga gimana tokoh utamanya meyakinkan si wanita supaya bisa menerima keanehannya.

    Overall, saya suka banget ama cerita ini. Narasinya mengalir dan idenya sangat unik :D

  2. Dyah Says:

    Oh ya, ada yg kelupaan.
    Blogmu boleh ku-link ke blogku? ^^

  3. Dewi Putri Kirana Says:

    @Dyah, makasih ya buat komennya. Glad you like it. Iya, kayaknya asyik klo kita bisa nyerap isi buku dengan makan buku itu. Jadi klo mau ujian, tinggal makan buku kuliah, gampang :D

    Soal bagian tokoh utamanya ngeyakinin si wanita, karena keterbatasan kata, jadi ga bisa diceritain X( Lagian, klo bagian ngeyakinin itu di-skip, harapanku jadi bisa bikin efek dramatisasi.

    Soal tanda *** , mungkin bagus juga sebagai penanda waktu yang bergeser agak jauh. Dicatet untuk cerita-cerita selanjutnya! d(^_^)

  4. Dewi Putri Kirana Says:

    Oh ya, ada yg kelupaan.
    Blogmu boleh ku-link ke blogku? ^^


    Silakan, blogmu juga bakal ku-link di sini ^^

  5. Luz Balthasaar Says:

    Hehehe, ga papa kok ga dikasih penjelasan. As you say, itu malah bikin tambah dramatis.

    Aku suka ide cerpen ini, walau pas baca berasa 'diburu'; ini satu-satunya 'protesku' kali ya. Terlalu banyak pola kalimat "kamu begini, kamu begitu," jadi aku ngerasa 'dikejer'.

    Ahak2... jadi ingat komen yang kubuat di Blog KastilFantasi. Kalau dia makan Fatburger berisi TWoT komplit karya om RoJo...

    Diagnosis 1: Rahang copot
    Diagnosis 2: Keselek

  6. Dewi Putri Kirana Says:

    @Luz, ternyata memberi kesan "diburu-buru" ya? Dari beberapa test reader yang aku mintain tolong, ga ada yang ngerasa kayak gitu. Tar aku liat dulu komentar orang lain, apa ada yang ngerasa kayak gini juga apa ga.

    Wakwakwak, fatbuger TWoT...
    Diagnosis 3: muntah
    Diagnosis 4: sakit kepala karena ceritanya kepanjangan
    Diagnosis 5: masuk ICU karena overdosis

  7. Dyah Says:

    Kyaaa Dewi, selamat yaa :D

    Saya memang menjagokanmu untuk menang ^^
    *niup vuvuzela*

  8. Dewi Putri Kirana Says:

    Makasih ya Dyah! Nggak nyangka banget sebenernya, tapi tetep hepi XD

    *ikutan niup vuvuzela*

  9. Luz Balthasaar Says:

    Kalau aku sih juga mikir kalau cerita ini kesempatan menangnya gede. Idenya sederhana dan kena. Dan kayaknya itu yang harus kupelajari...

    ...tentunya selain dari sudut pandang kedua ala Romy Rafael yang bikin aku masih penasaran sampai sekarang. O_O

    Keep Writing, Connect Everything.

    m(_ _)m

  10. Dewi Putri Kirana Says:

    @Luz, iya, kayaknya memang ide sederhana bisa jadi lebih efektif, karena ternyata ada poin penting di penilaian juri yang selama ini ga kepikiran ama aku, yaitu marketability. Dan (mungkin) ide sederhana tapi catchy lebih tinggi rada jualnya.

    Soal sudut pandang kedua, sebenarnya aku pilih POV itu memang buat "menghipnotis" pembaca (halah, makanya ceritanya jadi mirip acaranya Romy R. ya >_< ) supaya pembaca bisa merasakan dan membayangkan "nikmatnya" makan kertas/buku.

    Tapi bang Villam bilang, POV ini memberikan efek berjarak dan misterius, yang sebenernya kebalikan dari efek yang aku pengenin, yaitu pembaca bisa masuk ke tokoh utamanya.

    Jadi, aku juga mesti belajar lagi nih, sebenernya POV 2 bagusnya buat ngasih efek gimana.