Artefaktor, Bab 2.2

Cerita ini telah diterbitkan secara online di sini. Selamat membaca dan menikmati :)

2 Response to "Artefaktor, Bab 2.2"

  1. Luck Says:

    Wanita itu menatapnya seraya tersenyum kecil, seakan menimbang sejenak apakah akan membuka suatu rahasia atau tidak. “Hm, khusus buat kamu, aku kasih satu petunjuk deh,“ sahutnya. “Panggil aku Kolektor.”

    “Kamu debt collector?”

    Wanita itu tertawa, tawa yang dalam dan sensual. “Masa cewek kayak aku ini nagih utang ke orang-orang?”

    Hehehe, love this one :)

  2. Dewi Putri Kirana Says:

    @Luck, thanks! d(^_^)